Nama Asli

Mengenal Nama Asli Didi Kempot: Sosok Penyanyi Campursari Legendaris

10
×

Mengenal Nama Asli Didi Kempot: Sosok Penyanyi Campursari Legendaris

Share this article

Didi Kempot, sebuah nama yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta musik Indonesia, khususnya bagi mereka yang menggemari genre campursari. Namun, tahukah Anda apa nama asli dari penyanyi yang dijuluki sebagai “The Godfather of Broken Heart” ini? Ya, nama asli Didi Kempot adalah Didik Prasetyo. Nama yang cukup berbeda dari nama panggungnya yang sudah melekat kuat di hati masyarakat.

Lahir pada 31 Desember 1966 di Surakarta, Jawa Tengah, Didik Prasetyo tumbuh besar di lingkungan keluarga seniman. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, adalah seorang pelawak terkenal, dan kakaknya, Mamiek Prakoso, juga merupakan seorang pelawak kondang. Keterlibatan keluarga dalam dunia hiburan ini tentu memberikan pengaruh besar pada perjalanan hidup Dionisius yang kemudian dikenal luas sebagai Didi Kempot.

Perjalanan karier Didi Kempot dimulai sejak akhir tahun 1980-an. Nama panggung “Didi Kempot” sendiri berasal dari singkatan “Didi” dan “Kempot” yang merupakan kependekan dari “Kelompok Penyanyi Trotoar”. Pada masa awal kariernya, Didi memang memulai perjuangannya sebagai musisi jalanan di Kota Surakarta, menghibur masyarakat dengan suara merdunya yang khas.

Nama asli Didi Kempot mulai dikenal luas saat lagunya “Stasiun Balapan” dirilis pada tahun 1999. Lagu ini tidak hanya populer di kalangan penikmat musik Jawa, tetapi juga berhasil menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. “Stasiun Balapan” mengisahkan tentang kerinduan dan kesedihan yang mendalam, tema yang kelak menjadi ciri khas dari lagu-lagu Didi Kempot. Lirik yang sederhana namun menyentuh hati membuat lagunya diterima baik oleh pendengar.

Kesuksesan “Stasiun Balapan” menjadi titik balik dalam karier Didi Kempot. Sejak saat itu, nama Didi Kempot semakin berkibar di dunia musik Indonesia. Ia terus menghasilkan karya-karya yang tak hanya populer di kalangan generasi tua, tetapi juga di kalangan anak muda. Didi Kempot mampu menggabungkan musik tradisional dengan nuansa modern, menjadikannya relevan di berbagai generasi.

Sebagai seorang seniman yang besar dari bawah, Didi Kempot tak pernah melupakan akar budayanya. Ia terus mempopulerkan musik campursari hingga akhir hayatnya, membuat genre ini tetap hidup di tengah gempuran musik modern. Pada tahun 2020, Indonesia kehilangan sosok penyanyi legendaris ini ketika Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun.

Kehidupan dan karier Didi Kempot menjadi bukti bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, seseorang bisa meraih kesuksesan dari nol. Nama asli Didi Kempot, Dionisius Prasetyo, mungkin tidak banyak diketahui oleh generasi muda saat ini, namun kontribusinya dalam dunia musik Indonesia akan selalu dikenang. Didi Kempot adalah contoh nyata bahwa warisan budaya bisa tetap hidup dan relevan melalui inovasi dan keaslian.