Nadine Alexandra Dewi Ames, mantan Puteri Indonesia yang dikenal sebagai Nadine Ames, baru-baru ini mengejutkan publik dengan berita bahagia pernikahannya.
Di tengah sorotan dunia hiburan yang terus mengikutinya, Nadine memilih untuk menyatukan berbagai aspek budaya dalam upacara pernikahannya yang unik dan berkesan. Acara ini dilaksanakan pada pertengahan Juli lalu di Bali, menggabungkan adat India, Jawa, dan Inggris.
Nadine dan suaminya, seorang pria berdarah India yang memilih untuk tetap berada di belakang layar, memutuskan untuk menggelar pernikahan yang mencerminkan latar belakang budaya mereka masing-masing.
Pernikahan mereka adalah contoh indah dari perpaduan budaya yang harmonis. “Upacara adatnya pada 15 Juli, ceremony kita pengen menghormati segala latar belakang jadi kalau saya Jawa-Inggris, suami saya India jadi kita pengen menghormati latar belakang dan budaya itu ceremony kita rancang khusus,” kata Nadine ketika ditemui di acara press screening film GENTAYANGAN di Jakarta Selatan.
Pernikahan Nadine tidak hanya menarik perhatian karena menggabungkan tiga adat yang berbeda, tetapi juga karena cara Nadine dan suaminya memilih untuk merayakannya dengan sangat pribadi.
Meskipun dia telah membagikan beberapa foto dari pernikahannya di media sosial, Nadine sangat berhati-hati dalam mengungkapkan identitas suaminya. Dia menjelaskan bahwa ini bukan hanya tentang hidup pribadinya tetapi juga tentang menghormati privasi suaminya yang tidak ingin terlibat dalam sorotan publik.
“Dia tidak memilih untuk hidup di depan kamera atau layar jadi saya menghormati itu,” tegas Nadine.
Nadine dan suaminya pertama kali bertemu empat tahun lalu di sebuah pernikahan teman di Bali. Meskipun mereka hanya mulai berpacaran dua tahun belakangan, hubungan mereka berkembang dengan cepat dan berakhir dengan pernikahan yang sangat diimpikan. “Kenalnya di pernikahan teman di Bali, empat tahun lalu,” kenang Nadine.
Dalam upacara pernikahan, mereka tidak hanya mengadakan prosesi Hindu India, tetapi juga menambahkan elemen adat Jawa. Ini termasuk melakukan upacara tradisional Jawa seperti melempar sirih dan membersihkan kaki suami, yang merupakan simbol bakti seorang istri.
“Setelah mencuci kaki suami, Nadine sungkem kepada kedua orangtuanya dan juga kepada sang mertua,” tambah Nadine. Keluarga Nadine mengenakan busana adat Jawa, sedangkan keluarga suaminya memakai pakaian khas India.
Nadine mengakui bahwa menjadi seorang istri telah membawa perubahan dalam hidupnya. Ia merasa lebih sabar dan lebih penyayang setelah menikah. “Kini saya merasa jadi orang yang lebih sabar dan lebih penyayang dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.
Nadine juga mengungkapkan bahwa dia tidak mengalami kendala berarti dalam beradaptasi dengan perbedaan budaya antara dirinya dan suaminya karena keduanya telah membiasakan diri dengan lingkungan multikultural di Jakarta.
Meski sudah resmi menikah, Nadine dan suaminya belum sempat berbulan madu. Nadine memilih untuk segera kembali bekerja dan mempromosikan filmnya GENTAYANGAN.
Mengenai keinginan untuk memiliki anak, Nadine tetap bersikap santai dan percaya bahwa segala sesuatu akan mengikuti kehendak Tuhan. “Kita liat aja karena semua orang bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan,” katanya dengan penuh keyakinan.
Kisah cinta Nadine Alexandra Dewi Ames adalah contoh indah bagaimana cinta dapat menyatukan berbagai budaya dan latar belakang.
Meskipun dia memilih untuk menjaga privasi suaminya, pernikahan mereka menunjukkan bahwa cinta dan komitmen dapat melampaui batasan budaya dan memberikan contoh nyata tentang bagaimana menghargai dan merayakan keberagaman dalam hubungan.