Gosip

Kisah Cinta Oka Antara: Cinta yang Bertahan di Tengah Kesibukan

67
×

Kisah Cinta Oka Antara: Cinta yang Bertahan di Tengah Kesibukan

Share this article

Kisah cinta Oka Antara dan Rara Wiritanaya adalah sebuah cerita yang menyoroti perjalanan cinta yang penuh warna, dari awal pertemuan di lokasi syuting hingga kehidupan keluarga yang harmonis. Berikut adalah perjalanan cinta mereka yang bisa menginspirasi banyak orang.

Awal Pertemuan di Lokasi Syuting

Pada tahun 2007, Oka Antara, seorang aktor yang mulai dikenal lewat perannya dalam film “Gue Kapok Jatuh Cinta,” diperkenalkan kepada Rara Wiritanaya di sebuah rumah produksi di Jakarta Pusat. Saat itu, Oka berusia 27 tahun dan Rara berusia 26 tahun. Mereka diperkenalkan oleh Sentot Sahid, seorang sutradara, dan Joko Nugroho, produser, untuk sebuah sinetron berjudul “Dewa Asmara.”

Pertemuan tersebut merupakan awal dari hubungan yang kemudian berkembang menjadi lebih dari sekadar profesional. Selama proses syuting, keduanya semakin dekat dan merasa saling cocok.

Oka merasa Rara adalah sosok yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya, mengingat usianya yang hampir memasuki kepala tiga dan merasa sudah tidak perlu mencari orang lain lagi. Setelah dua minggu berkenalan, Oka dan Rara memutuskan untuk menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih.

Menyongsong Pernikahan dengan Komitmen

Selama pacaran, Oka dan Rara menghadapi berbagai dinamika, namun mereka selalu berpegang teguh pada kecocokan yang mereka miliki. Oka mengungkapkan bahwa meskipun mereka sering berdebat, mereka selalu bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang terbuka dan jujur.

“Saya sangat beruntung karena kami bisa berantem dan marah tanpa harus menyembunyikan perasaan kami,” ujar Oka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki komunikasi yang baik dalam hubungan mereka.

Setelah menjalin hubungan selama beberapa waktu, Oka dan Rara akhirnya memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Pada 7 Juli 2008, mereka melangsungkan pernikahan di Kampung Halaman Oka di Karangasem, Bali.

Pernikahan mereka dilakukan dengan adat Bali yang diadakan di sebuah desa di atas gunung, jauh dari keramaian kota. Acara pernikahan tersebut berlangsung secara private dan hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat.

Setelah menikah, Oka dan Rara memiliki panggilan khusus satu sama lain: Oka memanggil Rara ‘mama beib’, dan Rara memanggil Oka ‘papa beib’. Keduanya menikmati kehidupan pernikahan mereka dengan penuh kebahagiaan.

Oka mengungkapkan bahwa Rara adalah sosok yang sangat perhatian dan penyayang, salah satunya dengan kemampuannya dalam memijat. “Kalau ada orang yang menawarkan refleksi, saya bilang, sudah ada di rumah. Enggak perlu bayar lagi,” kata Oka sambil tertawa.

Dalam kehidupan sehari-hari, Oka dan Rara membagi tanggung jawab rumah tangga, termasuk merawat ketiga anak mereka: Akshara Isaka Raia, Narasima Ruga, dan Yuri Kamasuya.

Mereka memilih untuk merawat anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan baby sitter. Bagi Oka, ini adalah cara untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang maksimal.

Salah satu tantangan terberat dalam pernikahan menurut Oka adalah saat mereka berantem dan saling diam. Namun, ia selalu berusaha untuk mengakhiri situasi tersebut dengan berbicara secara terbuka. Oka juga menekankan pentingnya kejujuran dalam hubungan mereka.

“Jika saya melakukan sesuatu yang perlu diketahui Rara, saya selalu memberitahunya. Jika tidak jujur, itu bisa menimbulkan masalah di kemudian hari,” jelas Oka.

Dengan komitmen dan sikap terbuka, Oka dan Rara berhasil menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Kunci dari kebahagiaan mereka adalah komunikasi yang baik dan saling memahami satu sama lain.

Oka merasa bahwa anak-anak adalah mutiara yang harus dirawat dan dijaga terus-menerus, dan ia berusaha untuk membagi waktu dengan istri serta anak-anaknya sebaik mungkin.

Kisah cinta Oka Antara dan Rara Wiritanaya adalah contoh inspiratif tentang bagaimana hubungan yang dimulai di lokasi syuting bisa berkembang menjadi cinta yang abadi. Dengan komitmen, komunikasi, dan saling pengertian, mereka berhasil membangun keluarga yang bahagia dan harmonis.