Kisah cinta Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck merupakan salah satu cerita yang menarik dan menginspirasi banyak orang. Dimulai dari pertemuan yang tak terduga hingga akhirnya membangun keluarga yang harmonis, perjalanan cinta mereka jauh dari kisah yang penuh drama atau romansa yang berlebihan. Justru, hubungan mereka dibangun di atas dasar kedekatan, saling pengertian, dan penerimaan satu sama lain.
Pertemuan pertama antara Ringgo dan Sabai terjadi pada saat mereka berdua terlibat dalam produksi sebuah FTV. Uniknya, pertemuan tersebut terjadi hanya dua hari setelah Ringgo putus dari hubungannya yang sebelumnya.
Dalam wawancara, Ringgo menceritakan bagaimana ia pertama kali melihat Sabai dari belakang saat syuting, tanpa mengetahui seperti apa wajahnya. “Pertama kali gue lihat rambutnya doang. ‘Oh itu yang namanya Sabai,’ tapi enggak lihat mukanya,” kenang Ringgo.
Dari pertemuan tersebut, obrolan mulai terjalin di antara mereka. Meski tidak pernah secara resmi menyatakan diri sebagai pasangan, kedekatan mereka berkembang secara alami. Tanpa melalui proses pacaran yang formal, mereka mulai menjalani hubungan layaknya pasangan yang sudah jadian. Bahkan, Ringgo sudah mengenalkan Sabai kepada orang tuanya sebelum mereka benar-benar meresmikan hubungan mereka.
Kehidupan mereka pun terus berjalan dengan sederhana namun penuh makna. Setelah beberapa tahun menjalin hubungan, Ringgo dan Sabai akhirnya memutuskan untuk menikah pada 7 Juni 2015, meskipun rencana pernikahan tersebut sempat tertunda karena berbagai alasan.
Rencana pernikahan yang awalnya direncanakan pada tahun 2013 akhirnya molor sekitar dua tahun karena kesibukan pekerjaan dan berbagai pertimbangan lainnya.
Menariknya, meski hubungan mereka terkesan santai, Sabai adalah sosok yang sangat berarti bagi Ringgo. Meski Ringgo mengaku tidak pernah secara eksplisit menyatakan cinta atau mengatakan “I love you,” ia tahu betul bahwa Sabai adalah orang yang tidak bisa ia tinggalkan.
“Gue enggak tahu, emang sayang buat nikah kayak gini atau bukan sih? Gue enggak pernah bilang ‘Sayang’, ‘I love you’, ih Geli gila. Tapi yang gue tahu adalah gue enggak bisa kalau dia enggak ada, emang sebegitu besar peranannya dalam hidup gue,” ujar Ringgo.
Hubungan mereka juga tidak selalu mulus. Ada masa-masa di mana mereka mengalami ketegangan, terutama ketika sedang lelah atau stres. Meski demikian, konflik yang muncul dalam rumah tangga mereka selalu bisa diselesaikan dengan baik.
Ringgo menceritakan bahwa ketika mereka sedang bertengkar, mereka tetap tidur bersama, meski terkadang saling memunggungi. Namun, esok paginya, hubungan mereka kembali normal karena keduanya tahu bahwa mereka saling membutuhkan.
Sebelum menikah, Ringgo bahkan sempat beberapa kali mencoba mengakhiri hubungannya dengan Sabai. Alasannya bukan karena tidak cocok, melainkan karena merasa tidak pantas untuk Sabai, terutama ketika ia sedang dalam masa sulit setelah mengalami kecelakaan.
Namun, Sabai selalu setia mendampingi Ringgo, bahkan ketika Ringgo berusaha menjauh darinya. Sabai menunjukkan keteguhan hatinya dengan selalu ada untuk Ringgo di saat-saat sulit, dan hal ini membuat Ringgo semakin yakin bahwa Sabai adalah orang yang tepat untuknya.
Keputusan untuk menikah akhirnya diambil meski Ringgo tidak memiliki banyak uang untuk mengadakan pesta besar. Sabai pun tidak mempermasalahkan hal ini dan meyakinkan Ringgo bahwa yang terpenting adalah niat baik mereka untuk menikah.
Akhirnya, Ringgo mendapatkan pekerjaan sinetron kejar tayang yang memungkinkannya untuk mengadakan resepsi pernikahan yang cukup mewah di Bali.
Setelah menikah, hidup Ringgo berubah menjadi lebih baik. Ia merasa lebih bahagia dan bersyukur memiliki Sabai sebagai istri. Bahkan, ia mengaku bahwa ia semakin jatuh cinta pada Sabai setelah menikah.
“Terus gue tiba-tiba hidup jadi lebih baik, gue ngerasa jatuh cinta sama istri gue setelah menikah,” ungkapnya.
Kini, setelah bertahun-tahun menikah, Ringgo dan Sabai telah dikaruniai dua anak, dan rumah tangga mereka dipenuhi dengan tawa dan kebahagiaan. Meski perjalanan cinta mereka tidak dimulai dengan kata-kata romantis atau momen-momen besar, hubungan mereka dibangun di atas dasar saling menghormati, memahami, dan menerima satu sama lain apa adanya.
Kisah cinta Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck adalah bukti bahwa cinta sejati tidak selalu perlu ditunjukkan dengan kata-kata manis atau gestur besar. Kadang, cinta yang paling kuat adalah cinta yang tumbuh dari hal-hal kecil dan sederhana, namun mampu bertahan dalam segala situasi.
