Lorde adalah salah satu musisi muda yang paling berpengaruh di dunia musik internasional saat ini. Dengan suara khas dan lirik-lirik yang mendalam, dia telah berhasil menciptakan karya-karya yang tidak hanya populer di kalangan penggemar tetapi juga diakui secara kritis. Namun, di balik nama panggung yang terdengar megah ini, ada nama asli yang tidak banyak diketahui orang.
Lorde lahir dengan nama asli Ella Marija Lani Yelich-O’Connor pada 7 November 1996 di Auckland, Selandia Baru. Ibunya, Sonja Yelich, adalah seorang penyair yang diakui, sementara ayahnya, Vic O’Connor, bekerja sebagai insinyur sipil. Dari latar belakang keluarganya, Ella sudah terbiasa dengan dunia seni dan sastra sejak usia dini. Kecintaannya pada sastra ini kelak akan menjadi fondasi penting dalam karier musiknya.
Nama “Lorde” dipilih oleh Ella sebagai nama panggungnya karena ketertarikannya pada aristokrasi dan nuansa kebangsawanan yang dimilikinya. Ia menginginkan sebuah nama yang terdengar agung, namun tetap memiliki sentuhan feminin. Pilihan ini mencerminkan kepribadiannya yang unik dan orisinal, yang nantinya akan menjadi ciri khas dalam kariernya.
Perjalanan musik Lorde dimulai ketika dia ditemukan oleh seorang pencari bakat dari Universal Music Group pada usia 12 tahun. Setelah menandatangani kontrak rekaman, Lorde mulai menulis dan mengembangkan musiknya sendiri, bekerja sama dengan produser Joel Little. Lagu-lagu yang dihasilkannya pada masa-masa awal ini menunjukkan bakatnya yang luar biasa dalam menciptakan lirik yang kuat dan emosional.
Debut Lorde di dunia musik internasional terjadi pada tahun 2013 dengan dirilisnya single Royals. Lagu ini langsung menjadi hit global, menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Grammy Award untuk Song of the Year. Royals tidak hanya memperkenalkan Lorde kepada dunia, tetapi juga menetapkan standar baru dalam musik pop dengan liriknya yang cerdas dan berbeda dari tren mainstream saat itu.
Kesuksesan Royals diikuti oleh perilisan album debutnya, Pure Heroine, pada tahun 2013. Album ini berisi lagu-lagu yang menggambarkan kehidupan remaja dengan cara yang jujur dan reflektif, jauh dari glamor yang sering dikaitkan dengan kehidupan selebriti. Lirik-lirik dalam album ini mengeksplorasi tema-tema seperti kesepian, tekanan sosial, dan pencarian jati diri, yang sangat relevan bagi banyak pendengarnya.
Album Pure Heroine menerima pujian luas dari para kritikus musik, yang memuji kedewasaan lirik dan kualitas produksi musiknya. Dengan pendekatan yang minimalis namun penuh makna, Lorde berhasil menciptakan identitas musiknya sendiri yang membedakannya dari artis pop lainnya.
Setelah kesuksesan Pure Heroine, Lorde mengambil waktu untuk mengembangkan musiknya lebih lanjut. Album keduanya, Melodrama (2017), menunjukkan evolusi yang signifikan dalam gaya musik dan tema yang ia eksplorasi. Melodrama adalah album konsep yang menceritakan perjalanan emosional setelah putus cinta, dan sekali lagi, Lorde menunjukkan kemampuannya dalam menggabungkan lirik yang kuat dengan komposisi musik yang inovatif.
Album Melodrama juga diterima dengan sangat baik, memenangkan berbagai penghargaan dan dianggap sebagai salah satu album terbaik pada dekade tersebut. Dengan album ini, Lorde memperkuat posisinya sebagai salah satu artis muda paling berbakat dan orisinal di generasinya.
Di luar panggung, Lorde dikenal sebagai pribadi yang introspektif dan cenderung menjaga kehidupan pribadinya dari sorotan media. Dia sering kali menghindari gaya hidup glamor yang sering kali diidentikkan dengan selebriti, lebih memilih untuk tetap terhubung dengan akar dan kehidupan sederhana di Selandia Baru.
Pengaruh Lorde tidak hanya terbatas pada musik. Dia juga dikenal karena pandangannya yang tajam tentang isu-isu sosial dan politik, sering kali menggunakan platformnya untuk menyuarakan pendapat tentang berbagai topik, mulai dari perubahan iklim hingga hak asasi manusia.
Lorde, dengan nama asli Ella Marija Lani Yelich-O’Connor, telah membuktikan dirinya sebagai salah satu musisi paling berpengaruh di era modern. Dengan lirik yang kuat, suara yang unik, dan keberanian untuk melawan arus utama, Lorde telah menciptakan warisan yang jauh melampaui usianya. Nama aslinya mungkin tidak banyak diketahui, tetapi karya-karyanya telah meninggalkan jejak yang mendalam di dunia musik, menginspirasi generasi muda untuk tetap setia pada diri mereka sendiri dan berani mengeksplorasi suara unik mereka.